SELAMA beberapa dekade, masalah penggunaan jilbab di sekolah-sekolah
di Turki terus menuai kontroversi karena jilbab dianggap sebagai bentuk
perlawanan terhadap sistem sekularisme yang telah diterapkan di Turki
sejak runtuhnya kekhilafahan Utsmani. Namun hal itu sepertinya akan
segera berakhir karena pemerintah dibawah kepemimpinan Erdogan mulai
menerapkan peraturan baru yang menguntungkan siswa yang berjilbab.
Siswa di sekolah negeri tidak akan lagi dipaksa untuk memakai
seragam, sementara murid perempuan di sekolah kejuruan agama akan
diijinkan untuk mengenakan jilbab berdasarkan peraturan baru pemerintah,
penyiar televisi swasta Turki NTV melaporkan hari ini, Selasa (27/11).
Peraturan baru tersebut, bagaimanapun, tidak membiarkan para siswa
memiliki hak untuk memakai semua jenis pakaian, karena mereka masih
dilarang dari mengenakan pakaian ketat yang memperlihatkan bentuk tubuh,
celana pendek, rok pendek atau rok dengan ventilasi yang mendalam,
serta kemeja tanpa lengan. Pada saat yang sama, otoritas sekolah juga
telah diberi wewenang untuk menentukan jenis pakaian untuk institusi
mereka sendiri.
Selain mengakhiri pembatasan jilbab di sekolah kejuruan agama
imam-hatip, para siswa menengah dan SMA yang mengambil kelas Al-Quran
juga akan diijinkan untuk menutupi kepala mereka.
Meskipun begitu, pakaian atau aksesoris dengan simbol atau kata-kata politik tertentu juga tidak akan diizinkan di sekolah.
Siswa juga tidak akan dipaksa untuk mengenakan seragam di kelas pendidikan jasmani sebagai bagian dari peraturan baru tersebut.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar