DETIK ISLAMI - NEWS WARGA Muslim dan Buddha bentrok di kota utara Myanmar Lashio pada
Selasa kemarin (28/5/2013), menurut pernyataan saksi mata, pada saat
gelombang kekerasan sektarian mulai mencapai wilayah pegunungan di dekat
perbatasan Cina.
Saluran telepon terputus di kota berpenduduk sekitar 131.000 orang tersebut dan tingkat kekerasan yang terjadi di sana masih belum jelas. Saksi mata melaporkan terjadi beberapa kebakaran besar dan mengatakan sebuah masjid dan kuil Buddha tampaknya telah dibakar.
Kerusuhan itu terjadi setelah kerusuhan antara Muslim dan Buddha di bagian lain dari Myanmar selama satu tahun terakhir, termasuk bentrokan di pusat kota Meikhtila pada bulan Maret lalu yang menewaskan sedikitnya 44 orang, kebanyakan Muslim, dan menghancurkan beberapa lingkungan Muslim. Dilaporkan sekitar 12.000 orang harus kehilangan rumah mereka akibat bentrokan tersebut.
Lashio, ibukota Negara Bagian Shan, sebenarnya terhindar dari kerusuhan agama. Kota ini dikenal karena pengaruh Cina yang kuat, letaknya sekitar 190 km (120 mil) dari Muse, sebuah kota Myanmar di perbatasan Cina.
Hajji Aung Lwin, seorang pria Muslim dari sebuah desa di pinggiran Lashio, mengatakan bentrokan dimulai setelah terjadinya pertengkaran berujung kekerasan antara seorang pria Muslim dan seorang wanita Buddha. Setelah polisi menahan pria itu, umat Buddha setempat mengepung kantor polisi dan menuntut dia diserahkan kepada mereka.
Massa kemudian mencoba membakar Masjid Myoma, dekat pasar Lashio, ujarnya. Seorang saksi mata melaporkan telah melihat api di kota dan bangunan besar terbakar.
Bentrokan sektarian antara umat Buddha dan Muslim, yang membentuk sekitar 5 persen dari populasi di negara berpenduduk mayoritas Buddha, telah meletus beberapa kali sejak pemerintah sipil mengambil kekuasaan pada Maret 2011 setelah lima dekade diperintah oleh diktator militer.
Saluran telepon terputus di kota berpenduduk sekitar 131.000 orang tersebut dan tingkat kekerasan yang terjadi di sana masih belum jelas. Saksi mata melaporkan terjadi beberapa kebakaran besar dan mengatakan sebuah masjid dan kuil Buddha tampaknya telah dibakar.
Kerusuhan itu terjadi setelah kerusuhan antara Muslim dan Buddha di bagian lain dari Myanmar selama satu tahun terakhir, termasuk bentrokan di pusat kota Meikhtila pada bulan Maret lalu yang menewaskan sedikitnya 44 orang, kebanyakan Muslim, dan menghancurkan beberapa lingkungan Muslim. Dilaporkan sekitar 12.000 orang harus kehilangan rumah mereka akibat bentrokan tersebut.
Lashio, ibukota Negara Bagian Shan, sebenarnya terhindar dari kerusuhan agama. Kota ini dikenal karena pengaruh Cina yang kuat, letaknya sekitar 190 km (120 mil) dari Muse, sebuah kota Myanmar di perbatasan Cina.
Hajji Aung Lwin, seorang pria Muslim dari sebuah desa di pinggiran Lashio, mengatakan bentrokan dimulai setelah terjadinya pertengkaran berujung kekerasan antara seorang pria Muslim dan seorang wanita Buddha. Setelah polisi menahan pria itu, umat Buddha setempat mengepung kantor polisi dan menuntut dia diserahkan kepada mereka.
Massa kemudian mencoba membakar Masjid Myoma, dekat pasar Lashio, ujarnya. Seorang saksi mata melaporkan telah melihat api di kota dan bangunan besar terbakar.
Bentrokan sektarian antara umat Buddha dan Muslim, yang membentuk sekitar 5 persen dari populasi di negara berpenduduk mayoritas Buddha, telah meletus beberapa kali sejak pemerintah sipil mengambil kekuasaan pada Maret 2011 setelah lima dekade diperintah oleh diktator militer.
0 komentar:
Posting Komentar