DETIK ISLAMI - NEWS
MENURUT
Jerusalem Post, seorang pria gay Prancis berdarah Aljazair, Muhammad
Ludovic Lütfi Zahed, berencana untuk membuka masjid gay pertama di
Prancis pada akhir bulan ini.
Surat kabar Turki, Hurriyet, melaporkan bahwa masjid ini nantinya
tidak akan memiliki pengecualian gender seperti yang diberlakukan di
masjid pada umumnya.
“Di masjid normal, perempuan harus berada di bagian belakang dan
memakai jilbab dan laki-laki gay selalu akan berbagai serangan, baik
secara verbal dan ataupun fisik,” ujar Zahed kepada wartawan.
“Setelah melakukan ibadah haji, saya menyadari bahwa masjid untuk gay
adalah suatu keharusan bagi umat Islam gay yang ingin melakukan
sholat,” imbuh Zahed.
Zahed bahkan tidak akan memisahkan perempuan dan laki-laki ketika melakukan shalat.
Zahed sendiri dilaporkan telah “menikah” dengan Qiyam al-Din awal
tahun ini dan disetujui oleh seorang imam. Mereka menjadi berita utama
nasional setelah mereka menikah (secara hukum) di Afrika Selatan.
Tetapi Prancis menolak untuk mengakui pernikahan keduanya.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar