DETIK ISLAMI - ISLAM MANCANEGARA
SEORANG politisi Muslim terkemuka India menuduh partai Kongres melakukan diskriminasi atas keyakinannya.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah partai Kongres, saya merasa
seolah-olah dilahirkan sebagai seorang Muslim adalah sebuah kejahatan,”
kata Aslam Sher Khan mengatakan kepada The Times of India pada hari Senin 26 November kemarin.
“Ada pembagian yang jelas dalam partai di mana ada kelompok istimewa
yang termasuk tokoh feodal dan industrialis di satu sisi dan Muslim,
Dalit, suku-suku, di sisi lain.
“Kelas istimewa akan memimpin sementara kita yang dianggap kelas kedua akan tertinggal,” ujarnya.
Khan, seorang anggota parlemen dan mantan kepala Asosiasi Olimpiade
India, berpendapat bahwa para pemimpin puncak partai dari Madhya
Pradesh, negara bagian kedua terbesar di India, mencoba meminggirkan dia
terkait atas keimanan Islam yang diyakininya.
Keluhan itu disampaikannya setelah pemimpin pusat partai menolak
untuk membawanya bersama untuk memenuhi panggilan Sonia Gandhi, presiden
All India Congress Committee (AICC), setelah pertemuan komite
koordinasi.
“Saya pemimpin paling senior muslim dari partai Kongres di Madhya Pradesh,” kata Khan.
“Saya telah berjuang di partai Kongres selama 32 tahun dan diberi
tiket untuk maju dalam pemilu di Lok Sabha oleh komando tinggi partai
yang dipimpin oleh Indira Gandhi, Sanjay Gandhi, Rajeev Gandhi hingga ke
PV Narasimha Rao.”
Menurut Khan, semua anggota komite koordinasi dipanggil untuk
mengadakan pertemuan membahas perbedaan-perbedaan dalam Kongres Komite
Madhya Pradesh (MPCC) sebelum pemilihan umum 2013 melawan partai
berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP).
“Ini adalah sesuatu yang banyak dicari orang setelah pertemuan dan
kami diberitahu bahwa presiden partai akan hadir,” kata Khan, yang telah
terpilih untuk Lok sabha dari konstituen Betul pada tahun 1984 dan
1991.
“Tapi BK Hariprasad mengatakan bahwa Sonia Gandhi sedang sibuk dan
delegasi dari enam sampai tujuh orang akan pergi ke kediamannya pada 10
Januari mendatang. Kami dibuat untuk menunggu satu jam setengah di
markas partai dan kemudian diminta untuk menandatangani selembar
kertas,” katanya.
“Orang-orang istimewa pergi ke depan untuk mendapatkan pengarahan
dari presiden partai dan bahkan tidak kembali untuk memberitahu kami apa
yang dikatakan.”
Politisi Muslim itu kecewa dan menuduh Partai Kongres meninggalkan minoritas etnis India.
“Mereka meninggalkan orang-orang yang mewakili minoritas, kaum Dalit,
muslim dan wanita dari pertemuan dengan presiden partai,” kata Khan.
“Kami mewakili masyarakat yang merupakan tulang punggung dari partai Kongres dan belum ada tempat bagi kami.”
Ada sekitar 140 juta Muslim di India yang berpenduduk mayoritas Hindu
dan mereka telah lama mengeluhkan adanya didiskriminasi dalam segala
bidang kehidupan.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar